Manusia memerlukan kebutuhan hidup yang cukup banyak di alam semesta ini. Inti masalah ekonomi pada hakikatnya terletak pada keterbatasan sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup. paling sedikit membutuhkan makanan, minuman, pakaian, dan perumahan. Di dalam masyarakat yang sederhana atau primitif kebutuhan semacam itu dapat dicukupi dari barang-barang yang tersedia disekitarnya. Misalnya, keperluan makan dapat dipenuhi dari hasil tumbuh-tumbuhan, seperti daun, umbi buah-buahan, dan dari hasil berburu binatang atau ikan. Pakaian dapat dibuat dari kulit kayu atau kulit binatang, rumah dan perabot rumah tangga dapat dibuat dari bahan ada, sesuai dengan keadaan alam disekitarnya.
Rangkuman:
Bahwa masalah ekonomi kami ini dibagi menjadi tiga yaitu makanan/minuman, pakaian, dan perumahan. Jika masyarakatnya masih sederhana, maka tidak dibutuhkan yang namanya ekonomi, sebab untuk memenuhi kebutuhan hanya perlu waktu dan tenaga.
1. Timbulnya Masalah Ekonomi
Masyarakat sederhana lama-lama berkembang makiun maju disertai perkembangan kebutuhan hidup yang makin maju disertai perkembangan kebutuhan hidup yang makin beragam. Kecuali keperluan makan, pakaian, dan perumahan, masyarakat yang maju memerlukan perawatan kesehatan, pendidikan, hiburan, perabot rumah, kendaraan dan masih banyak lagi. Sementara itu jumlah penduduk makin bertambah, sedangkan sumber daya yang tersedia di alam semesta pada umumnya terbatas jumlahnya.
Semakin maju masyarakat, semakin beraneka ragam kebutuhan hidup yang muncul. Lagi pula manusia mempunyai sifat yang tidak lekas merasa puas, sehingga kebutuhannya akan terus bertambah tanpa ada batasnya. Di pihak lain, sarana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup jumlahnya terbatas.Keterbatasan sarana itulah yang menimnbulkan masalah ekonomi.
a. Keterbatasan Sumber Daya Produksi (Faktor Produksi)
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, barang-barang yang telah disediakan oleh alam pada umumnya harus diolah terbeih dahulumenjadi barang lain yang sesuai dengan kebutuhannya. Pada hakikatnya setiap usaha untuk menghasilkan atau mengolah barang tertentu menjadi barang lain yang lebih berguna dapat disebut berproduksi. Untuk itu, diperlukan empat sumber daya produksi atau faktor-faktor produksi sebagai berikut.
(1) Sumber daya alam adalah benda dan kekuatan yang tersedia di alam semesta yang secara langsung atau tidak langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.Misalnya, tanah , air, udara, sinar matahari, dan barang-barang galian.
(2) Sumber daya manusia adalah tenaga jasmani/rohani yang diperlukan untuk mengambil atau mengolah sumber daya alam sehingga menjadi benda yang lebih berguna. Misalnya, tenaga kerja biasa (tidak terdidik dan tidak terlatih), tenaga terdidik (ahli), dan tenaga terlatih (berpengalaman).
(3) Sumber daya modal adalah barang-barang (sarana) yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang lain. Misalnya, uang, bahan mentah, mesin, dan perkakas.
(4) Kewirausahaan adalah sumber daya manusia yang menyatukan ketiga sumber sebelumnya dan bertanggung jawab atas kelancaran usaha berproduksi.
Untuk berproduksi sekurang-kurangnya diperlukan dua faktor sumber daya, yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia. Misalnya, dengan tangan kosong (tenaga) dan benda yang terdapat di alam sekitarnya, seseorang dapat menangkap ikan di tepi laut/sungai. Penangkapan ikan itu dapat dilakukan lebih mudah kalau digunakan modal berupa pancing atau jala sebagai faktor produksi.
Usaha penangkapan ikan tersebut di atas dapat dilakukan secara besar-besaran di tengan laut dengan menggunakan modal yang lebih canggih, berupa kapal beserta peralatannya yang modern; pelaksanaannya memerlukan tenaga ahli atau yang berpengalaman. Selanjutnya, ikan yang telah ditangkap perlu diatur pemasarannya, dibagi-bagi kepada semua pihak yang terkait.
Untuk mengurus usaha semacam itu tidak hanya penangkapan ikan diperlukan faktor produksi yang keempat, yaitu kewirausahaan. Dialah yang bertugas menyatukan faktor alam, tenaga, dan modal sehingga menghasilkan barang/jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
b. Benda Bebas
Di sekitar kita terdapat beberapa sumber daya yang jumlahnya tidak terbatas. Misalnya, air sungai di daerah pedesaan dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan. Siapa saja dapat mengambilnya secara bebas untuk keperluan masak, mandi, mencuci, menyiram tanaman, dan sebagainya.
Contoh benda bebas lainnya di antaranya adalah udara dan sinar matahari. Dalam hal ini yang dimaksud dengan benda bebas adalah setiap benda yang tersedia dalam jumlah yang tidak terbatas dan dapat diambil begitu saja tanpa pengorbanan yang berarti.
c. Benda Ekonomi
Pada umumnya benda-benda yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup jumlahnya terbatas. Misalnya, makanan, pakaian, perumahan, kendaraan, dan obat-obatan. Untuk mendapatkan benda semacam itu diperlukan pengorbanan ekonomi, yaitu pengorbanan tenaga dan atau barang yang sebenarnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain. Misalnya, seseorang yang memerlukan beras dapat memperolehnya dengan jalan mengorbankan uang (membeli). Sebelum beras tersebut tersedia di pasar/warung, sebenarnya telah dilakukan pengorbanan tenaga, bibit padi, pupuk, alat-alat pertanian, dan sebagainya. Pengorbanan tenaga dan barang-barang seperti itu disebut pengrbanan ekonomi. Sebab, tenaga dan barang-barang tersebut sebenarnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain.
Dengan perkataan lain yang disebut benda ekonomi adalah benda yang persediaannya terbatas dan untuk memperolehnya diperlukan pengiorbanan ekonomi.
2. Tiga Masalah Pokok
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, intu masalah ekonomi terletak pada keterbatasan sumber daya. Keadaan semacam itu dialami oleh semua negara, baik di negara yang sedang berkembang maupun di negara yang telah maju. Meskipun situasi dan kondisi negara yang satu berbeda dengan yang lain, namun inti masalahnya dapat dikatakan sama.
Menurut ajaran ekonomi klasik (teori lama yang dipelopori oleh Adam Smith), inti masalah tersebut terdiri dari tiga masalah pokok, yaitu konsumsi, produksi, dan distribusi. Menurut ajaran ekonomi modern, ketiga masalah pokok tersebut adalah sebagai berikut.
(1) Apa dan berapa ? Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi agar sesuai dengan yang diperlukan oleh masyarakat.
(2) Bagaimana ? Masalah ini menyangkut cara beproduksi, yaitu penggunaan teknologi dan pilihan kombinasi sumber daya yang akan dipakai, dan apakah menggunakan intensif tenaga atau intensif modal.
(3) Untuk siapa ? Masalah ini menyangkut persoalan siapa yang memerlukan barang/jasa, dan siapa saja yang akan ikut menikmati hasilnya.
3. Sistem Ekonomi
Pemecahan masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat sangat bergantung pada susunan organisasi ekonomi atau sistem ekonomi yang berlaku di suatu negara. Secara garis besar kita mengenal tiga sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi negara yang bersangkutan.
a. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional pada dasarnya diatur secara bersama untuk kepentingan bersama, sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya. Dalam hal ini masyarakat mempunyai hak dan kewenangan mengatur perekonomian di daerahnya. Segala barang/jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sedapat mungkin dipenuhi oleh masyarakat di daerah itu sendiri.
Sehubungan dengan hal-hal di atas, tugas utama pemerintah adalah memberi perlindungan melalui pertahanan, penjagaan keamanan, dan ketertiban umum. Dengan perkataan lain, semua masalah yang meliputi apa dan berapa, bagaimana, serta untuk siapa barang/jasa diproduksi, harus dapat diatasi oleh masyarakat sendiri.
Pada dasarnya sistem ekonomi tradisional berlaku di negara-negara yang belum maju. Sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi sistem tersebut pada umumnya telah ditinggalkan.
b. Sistem Ekon0mi Komando
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ada pemerintah yang bertindak sangat aktif. Segala kebutuhan hidup, termasuk pertahanan dan keamanan direncanakan secara terpusat, yang dibagi-bagi menjadi beberapa sektor. Pelaksanaannya dilakuakan di daerah-daerah yang bersangkutan di bawah satu komando dari pusat. Sehubungan dengan itu, kebebasan untuk melakukan tindakan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak dapat berkembang.
Pada dasarnya sistem ekonomi komando diterapkan di negara-negara komunis. Karena kurang sesuai dengan aspirasi rakyat, akhir-akhir ini banyak ditinggalkan oleh penganutnya.
c. Sistem Ekonomi Pasar
Menurut ajaran Adam Smith (mazhab ekonomi klasik) kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan secara bebas sesuai dengan mekanisme pasar. Siapa saja bebas untuk memproduksi barang/jasa (masalah apa dan berapa), sehingga mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien (masalah bagaimana). Dengan demikian, bagi para produsen dimungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya (untuk siapa).
Berdasarkan teori tersebut kegiatan produksi akan ditentukan oleh pembentukan harga secara bebas di pasar. Sekiranya barang/jasa yang diproduksi tidak dapat dipasarkan, dengan sendirinya yang bersangkutan akan menyesuaikan diri dengan keinginan dan kemampuan masyarakat.
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara bebas. Akibatnya, yang kuat akan bertambah kuat, sedangkan yang lemah akan semakin terdesak. Untuk mengatasi keadaan tersebut pemerintah dapat campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu. Dengan demikian terbentuklah sistem ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekoknomi pasar bebas.