Istilah ekonomi mula-mula berasal dari perkataan Yunani “oikonomia”. Oikos berarti rumah tangga, sedangkan nomos berarti aturan. Perubahan kata oikonomia menjadi ekonomi mengandung arti aturan yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga. Dalam hal ini, pengertian rumah tangga dapat meliputi rumah tangga perorangan, badan usaha, negara, bahkan rumah tangga dunia.
Selanjutnya, ekonomi dapat diartikan sebagai persoalan yang berhubungan dengan daya upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat. Ilmu yang mempelajari persoalan tersebut dikenal sebagai ilmu ekonomi.
1. Batasan Ilmu Ekonomi
Sesuai dengan ahli yang mengembangkannya, ilmu ekonomi dapat dirumuskan dengan kalimat yang berbeda-beda. Di bawah ini disampaikan dua buah batasan ekonomi yang sederhana.
(1) Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari daya upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat dan meningkatkan kesejahteraannya.
(2) Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari persoalan memilih kemungkinan penggunaan sumber daya yang terbatas agar dapat memenuhi berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas.
Meskipun bunyi kalimatnya berbeda, kedua batasan ekonomi di atas mempunyai pengertian yang sama.
2. Pembagian Ilmu Ekonomi
Sebelum orang mengenal ilmu ekonomi, raja-raja dan para cerdik-pandai pada zaman dahulu menggunakan ilmu filsafat sebagai dasar untuk mengatur dan memecahkan persoalan ekonomi. Dengan makin banyaknya ahli yang tertarik untuk memecahkan persoalan ekonomi, maka timbullah ilmu ekonomi yang berdirisendiri. Sesuai dengan perkembangan kehidupan ekonomi, ilmu ekonomi pun terus-menerus mengalami perkembangan dan selanjutnya,dapat dibagi sebagai berikut.
a. Ekonomi Deskriptif
Ekonomi deskriptif memaparkan secara apa adanya tentang kehidupan ekonomi suatu daerah/negara pada suatu masa tertentu. Misalnya, tulisan tentang Ekonomi Indonesia Menjelang PJP II; Ekonomi Jepang Pasca Perang Dunia II.
b. Ekonomi Terapan
Ekonomi terapan membahas penerapan teori ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi. Msalnya, Ekonomi Perusahaan; Ekonomi Pertanian; dan Ekonomi Koperasi.
c. Ekonomi Teori
Ekonomi teori membahas gejala-gejala yang timbul sebagai akibat perbuatan manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ekonomi teori ini masih dapat dibagi menjadi:
(1) makroekonomi mempelajari persoalan ekonomi secara keseluruhan, antara lain menyangkut pembentukan produksi nasional, cara pembagiannya ke seluruh masyarakat, terjadinya pengangguran dan inflasi yang mempunyai dampak nasional;
(2) mikroekonomi mempelajari bagian-bagian dari teori ekonomi secara lebih mendalam, dimuali dari kehidupan rumah tangga perorangan, rumah tangga produksi, pemilik modal, dan faktor produksi lainnya sampai pembentukan harga di pasar.
3. Kedudukan Ilmu Ekonomi dalam Ilmu-Ilmu Sosial
Ilmu-ilmu yang terdapat di masyarakat secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu (1) kelompok ilmu-ilmu alam, (2) kelompok ilmu-ilmu sosial, kelompok ilmu lainnya. Dalam hal ini kelompok ilmu-ilmu alam mempelajari perubahan-perubahan baik yang terjadi secara alamiah maupun karena perbuatan manusia. Misalnya, ilmu fisika, biologi, dan kimia.
Lain halnya dengan kelompok ilmu-ilmu sosial; yang dipelajari adalah ketentuan-ketentuan yang berlaku dan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Misalnya, ilmu hukum, sejarah, tata negara, sosiologi, dan ilmu ekonomi. Karena sebagian besar perbuatan manusia ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka ilmu ekonomidapat dikatakan memegang peranan penting dalam kehidupan sosial. Untuk memecahkan persoalan ekonomi, dapat digunakan matematika/statistika. Perpaduan ilmu ekonomi dan matematika/statistika disebut ekonometri.
Betapa pentingnya kedudukan ilmu ekonomi dapat ditinjau dari pembangunan nasional di Indonesia yang dititikberatkan pada pembangunan ekonomi. Perencanaan pembangunan tersebut memerlukan penguasaan ilmu ekonomi sebagai titik sentral dan ilmu-ilmu lainnya sebagai pendukung. Untuk jelasnya, kedudukan ilmu ekonomi dalam kelompok ilmu sosial dan kaitannya dengan ilmu-ilmu lainnya dapat ditunjukkan dengan bagan berikut.
4. Ilmu Ekonomi dan Kemakmuran
Seperti kita ketahui ilmu ekonomi mempelajari daya upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup di dalam masyarakat dan meningkatkan kesejahteraannya Pada hakikatnya yang dipelajari oleh ilmu ekonomi terbatas pada kesejahteraan material, yaitu yang berhubungan dengan benda dan atau jasa.
Di dalam kehidupan masyarakat ternyata ada bagian dari kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan benda/jasa, misalnya, kebutuhan untuk hidup yang aman dan tenteram. Ditinjau dari segi fisik, masalah keamanan dapat ditanggulangi dengan berbagai macam sarana dan jasa dari teknisi, kepolisian, hansip, dan sebagainya. Namun, ketenteraman batin yang merupakan kebutuhan spiritual (kejiwaan) tidak selalu dapat dipenuhi dengan benda dan jasa.
Untuk selanjutnya, kesejahteraan material yang berhubungan dengan benda dan jasa akan disebut kemakmuran. Dalam hal ini masyarakat dapat dikatakan makmur apabila semua kebutuhan kebendaan dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya. Sehubungan banyaknya benda dan jasa yang dihasilkan serta digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sesuai dengan perkembangan penduduk serta kemajuan ilmu dan teknologi, jenis dan jumlah kebutuhan hidup akan selalu bertambah. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut produksi barang dan jasa perlu terus-menerus ditingkatkan. Dalam hal ini ilmu ekonomi sangat diperlukan untuk mengatasi persoalan yang berhubungan dengan usaha meningkatkan kemakmuran masyarakat.
Kecuali hal-hal tersebut di atas, ilmu ekonomi juga memberi petunjuk cara pembagian pendapatan yang diperoleh dari produksi barang dan jasa yang merata (adil). Dengan demikian, sasaran ilmu ekonomi adalah meningkatnya kemakmuran dan pemerataan pendapatan di kalangan masyarakat.