Arti dan Tujuan Produksi

Pada zaman purba barang-barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dapat diambil begitu saja dari alam disekitarnya tanpa pengorbanan yang berarti. Hal itu antara lain karena barang-barang yang tersedia di alam semesta jumlahnya jauh melebihi yang diperlukan oleh penduduk. Kecuali itu, kebutuhan hidup masyarakat masih sederhana yang pada umumnya dapat dipenuhi dengan barang-barang yang langsung diambil dari alam semesta.

Setelah mengalami pertambahan penduduk dan perkembangan teknologi secara terus-menerus, situasi kehidupan masyarakat menjadi berubah. Di satu pihak persediaan sumber daya alam makin terbatas, di lain pihak jenis dan jumlah kebutuhan hidup menjadi makin tidak terbatas. Barang-barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup tidak dapat lagi diambil langsung dari alam, tetapi harus diproduksi lebih dahulu.

1. Pengertian Produksi

Dalam kehidupan sehari-hari produksi sering diartikan sebagai hasil pembuatan barang. Sebenarnya, produksi tidak hanya bersangkutan dengan pembuatan barang, tetapi mempunyai pengertian yang lebih luas. Untuk jelasnya, berikut ini akan disampaikan ulasan yang berkaitan dengan pengertian produksi. Misalnya, beberapa orang menggali pasir dari dasar sungai, lalu mengangkutnya ke pangkalan/tempat penjualan pasir. Kegiatan tersebut dapat dikatakan menghasilkan barang berupa persediaan pasir, namun lebih tepat kalau dikatakan menambah kegunaan pasir. Sebab, sejak semula pasir itu telah tersedia di dasar sungai, tetapi pada waktu itu nilai pakainya dapat dikatakan “0”. Karena belum dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Setelah digali dan ditaruh di tepi sungai, kegunaan pasir mulai muncul, dan setelah diangkut sampai di pangkalan, kegunaannya bertambah. Oleh karena itu, kegiatan memindahkan atau mengangkut barang dapat menambah kegunaan barang yang bersangkutan.

Selanjutnya, apabila pasir tersebut dicampur dengan semen dan air dapat digunakan untuk membuat lantai bangunan, memasang tembok, atau dapat dicetak menjadi batako, pot bunga, dan sebagainya. Mulai saat itu barang yang bernama pasir mengalami perubahan sifat dan bentuk, akhirnya tercipta barang baru.

Dari ulasan di atas dapat disimpulkan batasan produksi adalah setiap hasil perbuatan yang dapat menambah kegunaan barang atau menciptakan barang baru.

2. Produksi Barang dan Jasa

Sesuai dengan batasan produksi diatas, hasil perbuatan manusia yang dapat menambah kegunaan barang tanpa perubahan bentuk, biasanya disebut produksi jasa. Adapun hasil perbuatan yang menambah kegunaan dengan jalan merubah sifat atau bentuk, biasanya disebut produksi barang.

a. Produksi Barang

Pada hakikatnya produksi barang dapat dibedakan menjadi (1) barang konsumsi dan (2) barang modal. Dalam hal ini barang konsumsi dapat langsung digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup. Barang modal berguna untuk menghasilkan barang lain karena tidak dapat digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup.

b. Produksi Jasa

Sama halnya dengan produksi barang, produksi jasa ada yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup; misalnya pendidikan, pengobatan, hiburan, dan angkutan. Pada hakikatnya jasa yang ditujukan untuk meningkatkan kegunaan barang hanya dapat digunakan memenuhi kebutuhan hidup secara tidak langsung; misalnya, angkutan barang, pergudangan, dan asuransi.

Ditinjau dari pelakunya, ada jasa yang diselenggarakan oleh perorangan secara pribadi, misalnya pemeriksaan dokter, bimbingan belajar, dan bantuan hukum. Jasa seperti itu biasa disebut jasa pribadi.

Sehubungan dengan hal-hal diatas, produksi barang dan jasa dapat diikhtisarkan sebagai berikut.

3. Tujuan Kegiatan Produksi

Seperti kita ketahui, di masyarakat terdapat rumah tangga keluarga yang membutuhkan barang/jasa untuk keperluan konsumsi. Keperluan tersebut diharapkan dapat dipenuhi dari kegiatan produksi yang dilakukan oleh dunia usaha.

Ditinjau dari kepentingan produsen, dapat dikatakan bahwa tujuan melakukan kegiatan produksi adalah untuk mendapatkan laba. Tujuan itu akan dapat tercapai, kalau barang/jasa yang diproduksi sesuai dengan keperluan masyarakat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sasaran kegiatan produksi harus ditujukan ke arah pelayanan kebutuhan masyarakat.

Ditinjau dari kepentingan nasional, jenis dan jumlah barang/jasa yang diproduksi sekurang-kurangnya harus sama dengan jenis dan jumlah yang dikonsumsi oleh seluruh masyarakat. Sebab, produksi itu pertama-tama diperlukan untuk mengganti barang dan jasa yang habis atau susut sebagai akibat kegiatan konsumsi pada waktu yang lalu.

Selanjutnya, apabila jenis dan jumlah barang/jasa yang diproduksi hanya cukup untuk mengganti yang dihabiskan sebelumnya, hal itu berarti kegiatan konsumsi tidak akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Padahal penduduk cenderung bertambah dan masyarakat terus berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.

Perkembangan masyarakat antara lain dapat diukur dari tingkat kemakmuran yang tercermin dari banyaknya produksi barang dan jasa. Kegiatan produksi tidak hanya ditujukan untuk menghasilkan barang dan jasa, tetapi juga untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *