50 Istilah Keuangan di Laporan Keuangan Sektor Teknologi

teknologi-taksu

50 Istilah Keuangan Sektor Teknologi

Pendapatan

Jumlah total uang dari penjualan produk/jasa teknologi.
Studi Kasus: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk melaporkan pendapatan Rp 23 triliun pada 2022.

Laba Kotor

Pendapatan dikurangi COGS.
Studi Kasus: PT Bukalapak.com Tbk mencatat laba kotor Rp 1,5 triliun pada 2022.

Cost of Goods Sold (COGS)

Biaya langsung produksi layanan teknologi.
Studi Kasus: PT Tokopedia mencatat COGS Rp 10 triliun pada 2022 untuk operasi platform.

Laba Bersih

Laba setelah semua biaya dikurangi.
Studi Kasus: PT Telkom Indonesia Tbk mencatat laba bersih Rp 24,7 triliun pada 2022.

EBITDA

Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.
Studi Kasus: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk melaporkan EBITDA negatif Rp 5 triliun pada 2022.

Depresiasi

Penyusutan nilai aset seperti server.
Studi Kasus: PT Telkom mencatat depresiasi Rp 10 triliun pada 2022 untuk infrastruktur.

Amortisasi

Penyusutan aset tak berwujud seperti paten.
Studi Kasus: PT Bukalapak mengamortisasi teknologi Rp 500 miliar pada 2022.

Beban Operasional

Biaya tidak langsung seperti gaji dan pemasaran.
Studi Kasus: PT GoTo melaporkan beban operasional Rp 15 triliun pada 2022.

Aset

Total sumber daya seperti teknologi dan data.
Studi Kasus: PT Telkom memiliki aset Rp 280 triliun pada 2022.

Liabilitas

Kewajiban seperti utang pinjaman.
Studi Kasus: PT GoTo melaporkan liabilitas Rp 30 triliun pada 2022.

Ekuitas

Nilai bersih aset setelah liabilitas.
Studi Kasus: PT Telkom memiliki ekuitas Rp 120 triliun pada 2022.

Capital Expenditure (Capex)

Biaya untuk aset jangka panjang.
Studi Kasus: PT Telkom menganggarkan capex Rp 30 triliun untuk jaringan 5G pada 2022.

Operating Expenditure (Opex)

Biaya operasional harian.
Studi Kasus: PT Bukalapak melaporkan opex Rp 2 triliun pada 2022.

Dividen

Pembagian laba kepada pemegang saham.
Studi Kasus: PT Telkom membayar dividen Rp 16 triliun pada 2023.

Return on Equity (ROE)

Laba bersih dibagi ekuitas.
Studi Kasus: PT Telkom mencatat ROE 20% pada 2022.

Return on Assets (ROA)

Laba bersih dibagi total aset.
Studi Kasus: PT Bukalapak melaporkan ROA 1,5% pada 2022.

Leverage

Tingkat penggunaan utang.
Studi Kasus: PT GoTo memiliki leverage dengan rasio utang 2:1 pada 2022.

Likuiditas

Kemampuan membayar kewajiban jangka pendek.
Studi Kasus: PT Telkom menjaga likuiditas dengan kas Rp 40 triliun pada 2022.

Arus Kas

Aliran masuk/keluar kas.
Studi Kasus: PT GoTo mencatat arus kas negatif Rp 10 triliun pada 2022.

Monthly Recurring Revenue (MRR)

Pendapatan berulang bulanan.
Studi Kasus: PT Xendit mencatat MRR Rp 50 miliar pada 2022.

Annual Recurring Revenue (ARR)

Pendapatan berulang tahunan.
Studi Kasus: PT Xendit melaporkan ARR Rp 600 miliar pada 2022.

Customer Acquisition Cost (CAC)

Biaya untuk mendapatkan pelanggan baru.
Studi Kasus: PT GoTo mengeluarkan CAC Rp 500 ribu per pengguna pada 2022.

Lifetime Value (LTV)

Nilai total dari pelanggan sepanjang waktu.
Studi Kasus: PT Tokopedia mencatat LTV Rp 2 juta per pengguna pada 2022.

Churn Rate

Tingkat kehilangan pelanggan.
Studi Kasus: PT Bukalapak melaporkan churn rate 5% pada 2022.

SaaS

Software as a Service, model berlangganan.
Studi Kasus: PT Xendit mengoperasikan model SaaS dengan pendapatan Rp 1 triliun pada 2022.

Gross Margin

Persentase laba kotor terhadap pendapatan.
Studi Kasus: PT Telkom mencatat gross margin 60% pada 2022.

Net Profit Margin

Persentase laba bersih terhadap pendapatan.
Studi Kasus: PT Bukalapak memiliki net profit margin 2% pada 2022.

Burn Rate

Tingkat pengeluaran kas bulanan.
Studi Kasus: PT GoTo melaporkan burn rate Rp 1 triliun per bulan pada 2022.

Runway

Lama operasi dengan kas tersedia.
Studi Kasus: PT Traveloka memiliki runway 18 bulan pada 2022.

Venture Capital

Pendanaan dari investor ventura.
Studi Kasus: PT GoTo menerima venture capital US$1,3 miliar pada 2021.

Initial Public Offering (IPO)

Penawaran saham perdana ke publik.
Studi Kasus: PT GoTo menggelar IPO senilai Rp 15 triliun pada 2022.

Research & Development (R&D)

Biaya untuk inovasi teknologi.
Studi Kasus: PT Telkom menganggarkan R&D Rp 5 triliun pada 2022.

Subscription Revenue

Pendapatan dari langganan.
Studi Kasus: PT Xendit mencatat subscription revenue Rp 800 miliar pada 2022.

Freemium

Model gratis dengan opsi berbayar.
Studi Kasus: PT Tokopedia menerapkan freemium untuk layanan premium pada 2022.

Average Revenue Per User (ARPU)

Pendapatan rata-rata per pengguna.
Studi Kasus: PT GoTo melaporkan ARPU Rp 100 ribu pada 2022.

Monthly Active Users (MAU)

Jumlah pengguna aktif bulanan.
Studi Kasus: PT Tokopedia mencatat 100 juta MAU pada 2022.

Daily Active Users (DAU)

Jumlah pengguna aktif harian.
Studi Kasus: PT GoTo melaporkan 20 juta DAU pada 2022.

Goodwill

Nilai tak berwujud dari akuisisi.
Studi Kasus: PT Telkom mencatat goodwill Rp 3 triliun dari akuisisi startup pada 2021.

Impairment

Penurunan nilai aset.
Studi Kasus: PT Bukalapak mencatat impairment Rp 1 triliun pada 2022.

Hedging

Strategi melindungi risiko finansial.
Studi Kasus: PT Telkom menggunakan hedging untuk risiko valas pada 2022.

Derivative

Instrumen untuk mengelola risiko.
Studi Kasus: PT GoTo menggunakan derivatif untuk lindung nilai pada 2022.

Cloud Computing

Layanan penyimpanan dan komputasi berbasis cloud.
Studi Kasus: PT Telkom meluncurkan cloud computing dengan pendapatan Rp 2 triliun pada 2022.

Unit Economics

Analisis profitabilitas per pelanggan.
Studi Kasus: PT Traveloka fokus pada unit economics untuk capai profit pada 2022.

Scalability

Kemampuan teknologi berkembang tanpa biaya besar.
Studi Kasus: PT Tokopedia meningkatkan scalability platform pada 2022.

Unicorn

Startup dengan valuasi di atas US$1 miliar.
Studi Kasus: PT GoTo menjadi unicorn dengan valuasi US$18 miliar pada 2021.

Valuation

Penilaian nilai perusahaan.
Studi Kasus: PT Traveloka mencapai valuasi US$3 miliar pada 2022.

Stock Option

Hak karyawan membeli saham perusahaan.
Studi Kasus: PT GoTo memberikan stock option senilai Rp 1 triliun pada 2022.

Revenue Growth

Pertumbuhan pendapatan tahunan.
Studi Kasus: PT Bukalapak melaporkan revenue growth 30% pada 2022.

Market Share

Porsi pasar yang dikuasai perusahaan.
Studi Kasus: PT Tokopedia menguasai 40% market share e-commerce pada 2022.

Tech Stack

Kumpulan teknologi yang digunakan.
Studi Kasus: PT Xendit memperbarui tech stack untuk efisiensi pada 2022.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *