Klik untuk melihat definisi + studi kasus
Pendapatan
Jumlah total uang dari penjualan energi.
Studi Kasus: PT PLN (Persero) melaporkan pendapatan Rp 300 triliun pada 2022 dari penjualan listrik.
Laba Kotor
Pendapatan dikurangi biaya langsung produksi.
Studi Kasus: PT Pertamina mencatat laba kotor Rp 50 triliun pada 2022 dari penjualan BBM.
Cost of Goods Sold (COGS)
Biaya langsung produksi energi.
Studi Kasus: PT PGE mencatat COGS Rp 10 triliun pada 2022 untuk operasi panas bumi.
Laba Bersih
Laba setelah semua biaya dikurangi.
Studi Kasus: PT Pertamina melaporkan laba bersih Rp 30 triliun pada 2022.
EBITDA
Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.
Studi Kasus: PT PLN mencatat EBITDA Rp 80 triliun pada 2022.
Depresiasi
Penyusutan nilai aset seperti pembangkit listrik.
Studi Kasus: PT PGE mencatat depresiasi Rp 5 triliun pada 2022 untuk fasilitas panas bumi.
Amortisasi
Penyusutan aset tak berwujud seperti kontrak.
Studi Kasus: PT PLN mengamortisasi kontrak PPA Rp 2 triliun pada 2022.
Beban Operasional
Biaya tidak langsung seperti gaji dan perawatan.
Studi Kasus: PT Pertamina melaporkan beban operasional Rp 20 triliun pada 2022.
Aset
Total sumber daya seperti pembangkit dan kilang.
Studi Kasus: PT PLN memiliki aset Rp 1.500 triliun pada 2022.
Liabilitas
Kewajiban seperti utang bank.
Studi Kasus: PT Pertamina melaporkan liabilitas Rp 400 triliun pada 2022.
Ekuitas
Nilai bersih aset setelah liabilitas.
Studi Kasus: PT PLN memiliki ekuitas Rp 500 triliun pada 2022.
Capital Expenditure (Capex)
Biaya untuk aset jangka panjang.
Studi Kasus: PT PGE menganggarkan capex Rp 10 triliun untuk pembangkit baru pada 2022.
Operating Expenditure (Opex)
Biaya operasional harian.
Studi Kasus: PT PLN melaporkan opex Rp 150 triliun pada 2022.
Dividen
Pembagian laba kepada pemegang saham.
Studi Kasus: PT Pertamina membayar dividen Rp 10 triliun pada 2023.
Return on Equity (ROE)
Laba bersih dibagi ekuitas.
Studi Kasus: PT PGE mencatat ROE 12% pada 2022.
Return on Assets (ROA)
Laba bersih dibagi total aset.
Studi Kasus: PT Pertamina melaporkan ROA 2,5% pada 2022.
Leverage
Tingkat penggunaan utang.
Studi Kasus: PT PLN memiliki leverage dengan rasio utang 3:1 pada 2022.
Likuiditas
Kemampuan membayar kewajiban jangka pendek.
Studi Kasus: PT Pertamina menjaga likuiditas dengan kas Rp 50 triliun pada 2022.
Arus Kas
Aliran masuk/keluar kas.
Studi Kasus: PT PLN mencatat arus kas operasi Rp 100 triliun pada 2022.
Produksi Energi
Jumlah energi yang dihasilkan.
Studi Kasus: PT PGE memproduksi 5.000 GWh listrik panas bumi pada 2022.
Biaya Produksi
Biaya untuk menghasilkan energi.
Studi Kasus: PT PLN melaporkan biaya produksi Rp 200 juta per GWh pada 2022.
Harga Realisasi
Harga jual rata-rata energi.
Studi Kasus: PT Pertamina mencapai harga realisasi US$80 per barel minyak pada 2022.
Cadangan Energi
Sumber energi yang tersedia untuk dieksploitasi.
Studi Kasus: PT Pertamina melaporkan cadangan minyak 3 miliar barel pada 2022.
Tarif
Harga jual energi kepada konsumen.
Studi Kasus: PT PLN menetapkan tarif listrik Rp 1.500 per kWh pada 2022.
Subsidi
Bantuan pemerintah untuk menekan harga energi.
Studi Kasus: PT PLN menerima subsidi Rp 50 triliun pada 2022.
Kontrak PPA
Perjanjian pembelian tenaga listrik.
Studi Kasus: PT PGE menandatangani PPA senilai Rp 10 triliun dengan PLN pada 2022.
Kapasitas Terpasang
Total kapasitas pembangkit energi.
Studi Kasus: PT PLN memiliki kapasitas terpasang 60.000 MW pada 2022.
Efisiensi Energi
Rasio output energi terhadap input.
Studi Kasus: PT PGE mencapai efisiensi energi 85% pada pembangkit panas bumi di 2022.
Renewable Energy
Energi dari sumber terbarukan.
Studi Kasus: PT PLN meningkatkan renewable energy hingga 23% dari total kapasitas pada 2022.
Fossil Fuel
Energi dari bahan bakar fosil.
Studi Kasus: PT Pertamina memasok fossil fuel senilai Rp 200 triliun pada 2022.
Carbon Credit
Kredit dari pengurangan emisi karbon.
Studi Kasus: PT PGE memperoleh carbon credit senilai Rp 500 miliar pada 2022.
Emission Cost
Biaya terkait emisi karbon.
Studi Kasus: PT PLN mengeluarkan emission cost Rp 1 triliun pada 2022.
Fuel Cost
Biaya bahan bakar untuk produksi energi.
Studi Kasus: PT Pertamina melaporkan fuel cost Rp 150 triliun pada 2022.
Hedging
Strategi melindungi risiko harga.
Studi Kasus: PT Pertamina menggunakan hedging untuk minyak, mengunci harga US$75 per barel pada 2022.
Derivative
Instrumen untuk mengelola risiko.
Studi Kasus: PT PLN menggunakan derivatif untuk risiko valas pada 2022.
Goodwill
Nilai tak berwujud dari akuisisi.
Studi Kasus: PT Pertamina mencatat goodwill Rp 5 triliun dari akuisisi blok migas pada 2021.
Impairment
Penurunan nilai aset.
Studi Kasus: PT PGE mencatat impairment Rp 2 triliun pada 2022 akibat proyek tertunda.
Energy Sales
Penjualan energi dalam satuan kWh atau barel.
Studi Kasus: PT PLN mencatat energy sales 250.000 GWh pada 2022.
Net Profit Margin
Persentase laba bersih terhadap pendapatan.
Studi Kasus: PT Pertamina memiliki net profit margin 10% pada 2022.
Operating Income
Pendapatan dari aktivitas utama.
Studi Kasus: PT PGE melaporkan operating income Rp 15 triliun pada 2022.
Project Finance
Pendanaan khusus untuk proyek energi.
Studi Kasus: PT PLN mendapatkan project finance Rp 20 triliun untuk PLTU pada 2022.
Offtake Agreement
Perjanjian pembelian energi jangka panjang.
Studi Kasus: PT PGE menandatangani offtake agreement dengan PLN senilai Rp 8 triliun pada 2022.
Energy Mix
Komposisi sumber energi.
Studi Kasus: PT PLN melaporkan energy mix 60% fosil dan 23% terbarukan pada 2022.
Grid Reliability
Tingkat keandalan jaringan listrik.
Studi Kasus: PT PLN mencapai grid reliability 99% di Jawa pada 2022.
Transmission Loss
Kehilangan energi saat transmisi.
Studi Kasus: PT PLN melaporkan transmission loss 8% pada 2022.
Energy Demand
Kebutuhan energi konsumen.
Studi Kasus: PT PLN mencatat energy demand 280.000 GWh pada 2022.
Peak Load
Beban puncak pada sistem energi.
Studi Kasus: PT PLN melaporkan peak load 40.000 MW pada 2022.
Availability Factor
Persentase waktu pembangkit tersedia.
Studi Kasus: PT PGE mencatat availability factor 95% pada 2022.
Cost per kWh
Biaya produksi per kilowatt-hour.
Studi Kasus: PT PLN melaporkan cost per kWh Rp 1.200 pada 2022.
Revenue per kWh
Pendapatan per kilowatt-hour.
Studi Kasus: PT PGE mencatat revenue per kWh Rp 1.800 pada 2022.