Klik untuk melihat definisi + studi kasus
Pendapatan
Jumlah total uang dari penjualan barang/jasa.
Studi Kasus: PT Adaro Energy Tbk melaporkan pendapatan Rp 27,5 triliun pada Q1 2023 dari penjualan batu bara.
Laba Kotor
Pendapatan dikurangi HPP.
Studi Kasus: PT Bumi Resources Tbk mencatat laba kotor Rp 5 triliun pada 2022 meski biaya ekstraksi naik.
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Biaya langsung produksi.
Studi Kasus: PT Aneka Tambang Tbk melaporkan HPP Rp 10 triliun pada 2021 untuk smelter nikel.
Laba Bersih
Laba setelah semua biaya dikurangi.
Studi Kasus: PT Vale Indonesia Tbk mencatat laba bersih Rp 2,8 triliun pada 2022 karena permintaan nikel.
EBITDA
Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.
Studi Kasus: PT Adaro Energy Tbk melaporkan EBITDA Rp 10 triliun pada 2022.
Depresiasi
Penyusutan nilai aset tetap.
Studi Kasus: PT Timah Tbk mencatat depresiasi Rp 500 miliar pada 2021 untuk alat tambang.
Amortisasi
Penyusutan aset tak berwujud.
Studi Kasus: PT Freeport Indonesia mengamortisasi izin tambang Rp 1 triliun pada 2020.
Beban Operasional
Biaya tidak langsung.
Studi Kasus: PT Bukit Asam Tbk melaporkan beban operasional Rp 1,2 triliun pada 2022.
Aset
Sumber daya perusahaan.
Studi Kasus: PT Antam Tbk memiliki aset Rp 33 triliun pada 2022, didominasi cadangan mineral.
Liabilitas
Kewajiban finansial.
Studi Kasus: PT Indika Energy Tbk melaporkan liabilitas Rp 15 triliun pada 2021.
Ekuitas
Nilai bersih aset setelah liabilitas.
Studi Kasus: PT Bayan Resources Tbk memiliki ekuitas Rp 8 triliun pada 2022.
Arus Kas
Aliran masuk/keluar kas.
Studi Kasus: PT Harum Energy Tbk mencatat arus kas operasi Rp 3 triliun pada 2022.
Dividen
Bagian laba untuk pemegang saham.
Studi Kasus: PT Adaro Energy Tbk membayar dividen Rp 1,5 triliun pada 2023.
Cadangan
Sumber daya mineral ekonomis.
Studi Kasus: PT Bumi Resources Tbk melaporkan cadangan batu bara 2 miliar ton pada 2021.
Produksi
Volume mineral yang ditambang.
Studi Kasus: PT Vale Indonesia Tbk memproduksi 70.000 ton nikel pada 2022.
Biaya Produksi
Biaya per unit produksi.
Studi Kasus: PT Bukit Asam Tbk melaporkan biaya produksi Rp 400.000 per ton pada 2022.
Harga Realisasi
Harga jual rata-rata.
Studi Kasus: PT Adaro Energy Tbk mencapai harga realisasi US$80 per ton pada 2022.
Stripping Ratio
Rasio overburden terhadap bijih.
Studi Kasus: PT Bayan Resources Tbk melaporkan stripping ratio 6:1 pada 2021.
Biaya Tunai
Biaya langsung per unit.
Studi Kasus: PT Antam Tbk mencatat biaya tunai Rp 8 juta per ton nikel pada 2022.
All-In Sustaining Cost (AISC)
Biaya total operasi.
Studi Kasus: PT Merdeka Copper Gold Tbk melaporkan AISC US$1.200 per ons emas pada 2022.
Royalti
Pembayaran ke pemerintah.
Studi Kasus: PT Freeport Indonesia membayar royalti Rp 2 triliun pada 2021.
Eksplorasi
Biaya mencari cadangan baru.
Studi Kasus: PT Timah Tbk menganggarkan Rp 300 miliar untuk eksplorasi pada 2022.
Rehabilitasi Tambang
Biaya pemulihan lahan.
Studi Kasus: PT Bukit Asam Tbk mencadangkan Rp 500 miliar untuk rehabilitasi pada 2023.
Kapitalisasi
Mengakui biaya sebagai aset.
Studi Kasus: PT Vale Indonesia Tbk mengkapitalisasi smelter Rp 3 triliun pada 2021.
Komoditas
Produk utama pertambangan.
Studi Kasus: Harga nikel melonjak 20% pada 2022, untungkan PT Antam Tbk.
Overburden
Lapisan penutup bijih.
Studi Kasus: PT Bayan Resources Tbk menggali 12 juta ton overburden pada 2021.
Laba Operasional
Laba dari aktivitas utama sebelum bunga dan pajak.
Studi Kasus: PT Harum Energy Tbk mencatat laba operasional Rp 2 triliun pada 2022.
Marjin Laba
Persentase laba terhadap pendapatan.
Studi Kasus: PT Adaro Energy Tbk memiliki marjin laba 35% pada 2022.
Rasio Lancar
Aset lancar dibagi liabilitas lancar.
Studi Kasus: PT Indika Energy Tbk melaporkan rasio lancar 1,5 pada 2021.
Rasio Utang
Total utang dibagi ekuitas.
Studi Kasus: PT Bumi Resources Tbk memiliki rasio utang 2:1 pada 2022.
Return on Equity (ROE)
Laba bersih dibagi ekuitas.
Studi Kasus: PT Vale Indonesia Tbk mencatat ROE 15% pada 2022.
Return on Assets (ROA)
Laba bersih dibagi total aset.
Studi Kasus: PT Antam Tbk melaporkan ROA 8% pada 2021.
Capital Expenditure (Capex)
Biaya untuk aset jangka panjang.
Studi Kasus: PT Freeport Indonesia menganggarkan capex Rp 5 triliun untuk tambang baru pada 2023.
Operating Expenditure (Opex)
Biaya operasional harian.
Studi Kasus: PT Bukit Asam Tbk melaporkan opex Rp 3 triliun pada 2022.
Leverage
Tingkat penggunaan utang.
Studi Kasus: PT Indika Energy Tbk memiliki leverage tinggi dengan utang Rp 10 triliun pada 2021.
Likuiditas
Kemampuan membayar kewajiban jangka pendek.
Studi Kasus: PT Adaro Energy Tbk menunjukkan likuiditas kuat dengan kas Rp 4 triliun pada 2022.
Piutang
Uang yang belum diterima dari pelanggan.
Studi Kasus: PT Harum Energy Tbk melaporkan piutang Rp 1 triliun pada 2022.
Utang Jangka Pendek
Kewajiban yang jatuh tempo dalam setahun.
Studi Kasus: PT Timah Tbk memiliki utang jangka pendek Rp 800 miliar pada 2021.
Utang Jangka Panjang
Kewajiban yang jatuh tempo lebih dari setahun.
Studi Kasus: PT Bumi Resources Tbk melaporkan utang jangka panjang Rp 12 triliun pada 2022.
Cadangan Devisa
Kas atau aset likuid untuk keperluan mendesak.
Studi Kasus: PT Adaro Energy Tbk menyisihkan cadangan devisa Rp 2 triliun pada 2023.
Nilai Buku
Nilai aset dikurangi liabilitas per saham.
Studi Kasus: PT Bayan Resources Tbk memiliki nilai buku Rp 5.000 per saham pada 2022.
Goodwill
Nilai tak berwujud dari akuisisi.
Studi Kasus: PT Indika Energy Tbk mencatat goodwill Rp 1 triliun dari akuisisi tambang pada 2021.
Impairment
Penurunan nilai aset.
Studi Kasus: PT Timah Tbk mencatat impairment Rp 400 miliar pada 2022 akibat cadangan menurun.
Hedging
Strategi melindungi risiko harga.
Studi Kasus: PT Antam Tbk menggunakan hedging untuk emas, mengunci harga US$1.800 per ons pada 2022.
Kontrak Jangka Panjang
Perjanjian penjualan komoditas.
Studi Kasus: PT Adaro Energy Tbk menandatangani kontrak jangka panjang senilai Rp 10 triliun pada 2023.
Biaya Overhead
Biaya tetap operasional.
Studi Kasus: PT Bukit Asam Tbk melaporkan biaya overhead Rp 700 miliar pada 2022.
Sumber Daya
Total mineral yang diperkirakan ada.
Studi Kasus: PT Freeport Indonesia melaporkan sumber daya tembaga 3 miliar ton pada 2021.
Cut-Off Grade
Kadar minimum mineral yang layak ditambang.
Studi Kasus: PT Merdeka Copper Gold Tbk menetapkan cut-off grade 0,5% untuk tembaga pada 2022.
Recovery Rate
Persentase mineral yang berhasil diekstraksi.
Studi Kasus: PT Vale Indonesia Tbk mencatat recovery rate 85% untuk nikel pada 2022.
Grade
Kadar mineral dalam bijih.
Studi Kasus: PT Antam Tbk melaporkan grade emas 5 gram per ton pada tambang Pongkor pada 2021.